Sekilas masalah indikator bensin dari om sukardi

Assalamu’alaikum..

Masih galau dengan keadaan saat ini. Ku coba sedikit posting aja buat semuanya yang kesasar serta lagi kebingungan dalam permasalahan dalam indikator bensin yang kadang sangat mengganggu dan bikin gak sedap pandangan kita. Kita pengen tahu keadaan/ banyaknya bensin dalam tangki kita agar bisa mengira-ngira kapan mau beli bensin (nahan bakar) dan sebagainya. ๐Ÿ™‚

Nah sebenernya mudah aja kok untuk mengetahui jika meter bensin (indikator bensin) kita dalam keadaan tidak sempurna/ rusak. Seringan kita lihat jarum penunjuk bensin jika keadaan bensin penuh ada pada angka F (fuel) dan E (empty/ entek). Dan jika kita mengisi bensin dari keadaan penunjuk pada level E seharusnya jarum akan bergerak ke angka F jika sampai penuh ataupun ditengah-tengah jikalau hanya setengah tangki mengisinya. Intinya seh jarum penunjuk bergerak…

Nah, jika gak bergerak ❓

Sebenarnya permasalahan jarum penunjuk gak mau bergerak itu banyak permasalahannya. contohnya :

1. Bahan bakar/ bensin habis.

2. Baterai soak, rusak atau malahan tidak ada.

3. pelampung rusak.

4. Jalur perkabelan/ skema kelistrikan putus.

5. kerusakan pada spedo/ jarum penunjuk.

Yupz dari 5 kategori kerusakan yang aku tahu diatas kita bahas satu persatu…

cekidot…

1. Bahan bakar habis.

Jelas lah jika bensin/ bahan bakar habis pastinya indikator/ jaru penunjuk bensin tidak akan gerak ๐Ÿ™‚

2. Baterai soak/ rusak.

Karena indikator bensin menggunakan arus DC (searah) dari aki/ baterai, maka jika baterai soak, rusak ataupun malah hilang maka tidak ada arus ke jarum penunjuk maka dari itu tidak bergerak. Kecuali jika jarum penunjuk bensin memanfaatkan arus dari spul penerangan ๐Ÿ™‚

3. pelampung rusak



Untuk mengecek pelampung rusak itu juga lumayan mudah kok. Lepas soket kabel ke pelampung dan kemudian jumper soket/ hubungkan dengan kabel. Jika jarum penunjuk bergerak maka bisa dipastikan pelampung bermasalah dan jika tetap tidak bergerak berarti pelampung belum tentu rusak dan periksalah dengan AVO meter untuk rangkaiannya.

Jika memang pelampung bermasalah jangan langsung kita vonis rusak. kita harus terlebih dahulu memeriksanya dengan melepaskan pelampung dari tangki dan cek keadaan visual dan cek dengan AVO meter untuk kedua kabelnya dan gerakkan pelampung naik turun. Jika bergerak maka pelampung masih baik dan sebaliknya.

4. Jalur perkabelan/ skema kelistrikan putus

Jelas dong, jika jalur/ skema indikator bensin aja putus pastinya gak ada arus ke jarum penunjuk dan alhasil gak gerak lagi deh.


comot dari mbah guugle ๐Ÿ™‚

Nih rangkaian sederhana sebuah indikator bensin

5. kerusakan pada spedo/ jarum penunjuk.



Nah ini nih permasalahan yang sedikit merepotkan jikalau perangkat ini mengalami kerusakan. kita musti bongkar tuh batok spedometer beserta semuanya dan cek dengan AVO meter jikalau memungkinkan dan jika terlalu parah ya dilembiru (alias beli yang baru) :mrgreen:

Tapi untuk pilihan diatas adalah pilihan terakhir karena harganya juga relatif mahal. Lagian namanya orang Indonesia adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif makanya itu adalah pilihan terakhir. Ya khan ❓
Nah, apa saja penyebab indikator ngawur?

1.Paling sering dijumpai adalah pelampung di dalam tangki. Pada pelampung, terdapat kumparan. Nah, karena usia mobil sudah 5 tahun, kumparan ini mulai lemah. Hasilnya, tentu tidak bisa mengirimkan sinyal yang akurat ke kumparan pada jarum indikator di dasbor.
2. Penyebab lainnya karena karatan. Sehingga, tuasnya tidak bisa mengikuti ketinggian posisi cairan bensin. Disebabkan kualitas bahan bakar atau karena keseringan tangki dari keadaan minim bahan bakar. Karena minim, saat panas terjadi proses penguapan yang menimbulkan air di dalam tangki. Dalam keadaan tangki kosong, maka air yang menempel di tangkai pelampung ini membuat karat. Sehingga pelampung tidak bergerak.
3. Kumparan pada jarum penunjuk yang sudah lemah atau bahkan putus. Semakin lemah, maka akurasinya berkurang. Meski mendapatkan sinyal dari pelampung di tangki, tapi karena kumparan sudah lemah, maka tak mampu menggerakkan jarum sesuai instruksi kumparan yang ada pada pelampung.
4. Terlalu sering parkir dalam kondisi menanjak atau menurun. Padahal, desain carport tak semuanya landai. Beberapa perumahan mendesain lantai carport dengan posisi menanjak. Bila pelampung masih normal, tak masalah. “Tapi bila pelampung lemah, posisi parkir ini bisa menyebabkan indikator kacau karena pelampung tak bisa kembali meskipun mobil sudah tidak miring lagi,” tambah Ode.
5. Kerap mencopot jarum indikator juga bisa menimbulkan masalah. Hal ini bisa ditemui pada mobil yang sudah menggunakan indikator spidometer jenis indiglow. Kadang, saat memasang jarum indikator bensin terlalu keras, atau sebaliknya terlalu pelan sehingga tidak pas. Terlalu keras menyebabkan jarum susah bergerak. Bila terlalu pelan, saat kumparan bergerak, jarum tidak ikut berputar karena tidak tertancap dengan sepurna.
6. Untuk jenis digital seperti diaplikasi pada Toyota Vios atau Nissan Evalia, banyak ditemui indikator error sesat setelah parkir di tanjakan. Itu sudah biasa. “Bukan karena pelampungnya tidak benar, tapi karena sistem digital memang kurang responsif. Biasanya, setelah melaju beberapa meter di jalan, indikator akan kembali normal,” tutup mekanik humoris ini.

mungkin itu aja dulu yang bisa aku postingin sesuai dengan pengetahuan saya pribadi. Jika pembaca ada yang tahu mari berbagi….

Semoga aja bisa bermanfaat… ๐Ÿ™‚

Wassalamu’alaikum…

Salam blogger Indonesia….

Komentar