Mengenal Metal Duduk (Main Bearing) dan Metal Jalan (Round Bearing)
Metal adalah sebuah jenis bearing yang memiliki spesifikasi khusus kecepatan tinggi dan tekanan tinggi. Bearing ini dikenal dengan Journal Bearing yang bekerja dengan lapisan fluida yang memisahkan antara As dan Bearing ini. Fluida yang dipasok melalui lubang yang terdapat pada bearing ini kemudian mengisi celah diantara Metal dan As (Crank Saft) biasanya bertekanan sehingga pada saat perputaran tidak terjadi sentuhan sama sekali antara As dan Permukaan Metal (Journal Bearing).
Pada Crank Saft atau Kruk As terdapat dua jenis Journal Bearing, yaitu :
Main Bearing (Metal Duduk)
merupakan tumpuan utama bagi Kruk As saat berputar. Terletak di block mesin, berfungsi untuk menjadi bantalan ketika Kruk As berputar.
Round Bearing (Metal Jalan)
merupakan bearing bagi batang piston untuk bergerak keatas dan kebawah. Terletak di Batang Torak atau Connecting Rod. Fungsi metal jalan adalah melapisi atau menjadi bantalan untuk stang piston. Disebut metal jalang karena saat metal ini bekerja menjadi bearing, metal ini bergerak keatas dan kebawah.
Beberapa faktor yang menyebabkan Metal Duduk dan Metal Jalan kena :
Kualitas oli yang buruk karena tidak rutin diganti, atau menggunakan oli dengan tingkat kekentalan tidak sesuai.
Penyebab lainnya adalah saringan oli tidak diganti secara rutin sehingga oli kotor dibypass dan dipaksa mengalir ke komponen vital.
Pompa oli yang sudah mulai rusak sehingga tekanan oli menjadi berkurang sehingga tidak bisa melumasi ke seluruh bagian yang berputar.
Mobil menerjang banjir dan terjadi water hammer.
Gejala kedua metal sudah kena, ada bunyi glok glok atau bunyi pukulan yang berat dan berulang dari bawah. Beberapa cara untuk mengetahui gejala kedua metal sudah kena :
Coba duduk di jok kemudi.
Hidupkan mesin, sambil meletakan telapak kaki pada lantai mobil dan kali kanan menekan pedal gas.
Naikan terus rpm sampai 3000- 3500, kalau ada bunyi ketukan yang sampai terasa ke telapak kaki, tandanya metal memang sudah kena.
Untuk membedakannya adalah, kalau metal jalan, dengan mematikan pengapian per silinder (di posisi rpm mesin mobil langsam/stasioner tanpa di gas), bunyi tersebut berkurang, bahkan hilang. Jika metal duduk tidak ada pengaruhnya pada saat mematikan pengapian per silinder, suara tuk tuk duk duk akan terasa ketika posisi rpm mesin mobil masih langsam/stasioner .
Jika terjadi Failure dalam penggunaannya misalnya oli kering atau kualitas oli mesin yang kurang baik maka sewaktu-waktu Metal dan Kruk As akan mengalami keausan, sehingga harus di Oversize. Dalam melakukan oversize, batang Kruk As akan di kecilkan sampai permukaan menjadi halus kembali, sedangkan Metal akan di tebalkan menyesuaikan bagian Kruk As yang di buang. Semakin besar oversizenya maka Metal akan semakin tebal. Batang Kruk As akan semakin kecil.
Komentar
Posting Komentar